Preloader Logo

Masa Depan Pertanian: Optimalisasi AI dalam Pertanian Modern yang Lebih Efisien

Cover Article

Di era Revolusi Industri 4.0, teknologi kecerdasan buatan salah satunya AI (Artificial Intelligence) telah menjadi bagian dari berbagai sektor, seperti pertanian. Dengan adanya tantangan global dalam memenuhi sistem pangan yang berkelanjutan, penggunaan AI menawarkan banyak keuntungan mulai dari pengurangann biaya produksi hingga peningkatan efisien produk. Hal ini menunjukkan AI menjadi masa depan pertanian yang mampu menghadapi tantangan global yang ada.

Dalam menghadapi ancaman krisis pangan, pemerintah perlu memperkuat produksi hasil pertanian dan ketersediaan pangan lokal untuk menggantikan komoditas impor dengan pertanian modern. Pertanian modern menggunakan ilmu dan teknologi yang canggih dan terkini dengan AI dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih efisien. Selain itu pertanian modern dapat memaksimalkan penggunaan sarana produksi terbarukan dalam upaya berkelanjutan dalam produktivitas pertanian.

Dengan menggunakan internet, kita dapat meningkatkan manajemen sumber daya dalam pertanian, salah satunya dengan pertanian modern. Konsep pertanian 4.0 adalah sebuah konsep manajemen peranian yang didasarkan pada pengamatan, pengukuran, dan tanggapan terhadap variabilitas lahan, mendefinisikan sistem pendukung keputusan dalam pengelolaan secara keseluruhan, pengoptimalan input sekaligus melestarikan sumber daya alam. Proses penerapan kecerdasan bautan AI digunakan di semua tingkat produksi pertanian.

Peran kecerdasan buatan AI dalam sistem pangan keberlanjutan memiliki potensi untuk merevolusi produk pertanian dengan meningkatkan produktivitas tanaman dan proses pemantauan. Dengan kecanggihan AI dalam menganalisis dan algoritma pembelajaran mesin, AI dapat menganalisis data besar termasuk iklim, kesehatan tanah, dan pola pertumbuhan tanaman. Hal ini sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas produk pertanian, membantu petani tentang membuat keputusan jadwal panen yang tepat, alokasi sumber daya, dan strategi pasar.

Kecerdasan buatan AI memudahkan pekerjaan petani dengan melaksanakan berbagai tugas pertanian dengan lebih cepat dan lebih baik dibanding dengan manusia. Digitalisasi pertanian di era revolusi industri 4.0 berpotensi besar meningkatkan pendapatan para petani dan berkontribusi penting dalam sistem pangan berkelanjutan. Sistem pangan keberlanjutan adalah sistem pangan yang menawarkan keberagaman gizi dan membantu masyarakat. Pembanguan pangan berkelanjutan menekankan keamanan pangan melalui pertanian, dengan mengubah manajemen sistem pangan.

Dalam mewujudkan pertanian modern di masa depan, diperlukan kerja sama Kementerian Pertanian dan Perguruan Tinggi dalam merancang rangkaian program rancangan pelatihan kepada para petani lokal. Tujuan program pelatihan ini adalah untuk mengembangkan sumber daya dengan memberi pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan pertanian di era revolusi industri 4.0 terkait pertanian modern. Pada tahun 2020 Kementerian Pertanian membuat kebijakan dan program untuk menjamin ketahanan pangan. Fokusnya adalah melaksanakan lima cara bertindak yaitu

1. Meningkatkan kapasitas produk dengan percepatan tanam,

2. Diversifikasi pangan lokal dan pemanfaatan lahan pekarangan melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L),

3. Penguatan cadangan dan sistem logistik pangan untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan,

4. Pengembangan pertanian modern seperti smart farming, pengembangan dan pemanfaatan screen house, pengembangan food estate, pengembangan korporasi petani,

5. Gerakan tiga kali ekspor (gratieks) sebagai upaya pemerintah untuk mengefisiensikan produksi dalam negeri tetapi sebagai salah satu usaha untuk mendatangkan devisa.

Implementasi kecerdasan buatan (AI) dalam sistem pangan Indonesia menawarkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan responsivitas dalam seluruh rantai pasokan makanan. Menerapkan pertanian modern 4.0 di Indonesia menjadi tantangan tersendiri mengingat tingkat pendidikan para petani relatif rendah, ditambah kebiasaan para petani menerapkan pola budidaya tradisional dengan warisan leluhur atau metode konvensional.

Petani harus mendapatkan pemahaman tentang pemanfaatan lahan yang diperlukan untuk masa depan pertanian Indonesia. Masa depan pertanian Indonesia adalah pertanian yang cerdas berbasis perkebangan inovasi teknologi. Optimalisasi AI dalam budidaya modern menawarkan solusi yang berkelanjutan dan efisien untuk pertanian masa depan. Dengan penerapan yang tepat, teknologi ini dapat membantu petani meningkatkan produktivitas dan mengurangi dampak lingkungan.

Referensi

Rachmawati, R. R. (2021). Smart Farming 4.0 Untuk Mewujudkan Pertanian Indonesia Maju, Mandiri, dan Modern. Forum Penelitian Agro Ekonomi.

Demfarm. (2023). Smart Farming Lewat Moderenisasi Horikultur.

Djufry, F. (2022). Pengembangan Pertanian Cerdas Iklim Inovatif Berbasis Teknologi Budidaya Adaptif Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan: 6-9. Bogor: IAARD Press.

Susilo, R. F. N., Athallah S. (2023). Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam Membangun Sistem Pangan Berkelanjutan di Indonesia. Jurnal Imagine, 104-116.

Minta bantuan Pak Dayat