
Budidaya tanaman cabai di Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan produksi dan produktivitas lahan. Meskipun cabai memiliki nilai ekonomi yang tinggi, praktik budidaya yang sering mengandalkan pupuk dan pestisida kimia justru berisiko merusak kualitas tanah dan mengurangi aktivitas mikroorganisme yang bermanfaat. Dalam konteks ini, biostimulan muncul sebagai solusi ramah lingkungan yang dapat meningkatkan efisiensi nutrisi, pertumbuhan, serta ketahanan tanaman cabai terhadap stres biotik dan abiotik. Artikel ini membahas peran biostimulan dalam meningkatkan kualitas buah dan hasil panen cabai, serta mengulas jenis-jenis biostimulan yang dapat diterapkan dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas aplikasinya. Temukan lebih lanjut tentang potensi biostimulan dalam meningkatkan produktivitas cabai secara berkelanjutan.