Artikel ini adalah panduan lanjutan di bidang pertanian yang membahas secara mendalam tentang ulat grayak (Spodoptera spp.). Ulat grayak pertama kali muncul di Amerika pada tahun 1797 dan telah menyebar ke beberapa wilayah di Afrika dan Asia. Hama ini berasal dari daerah tropis dan terutama menyerang tanaman jagung, namun juga ditemukan pada tanaman padi di Indonesia. Siklus hidup ulat grayak melibatkan beberapa tahap mulai dari telur, larva, pupa, hingga ngengat dewasa, dengan setiap spesies memiliki durasi siklus hidup yang berbeda. Selain padi, ulat grayak juga menjadi hama penting pada tanaman lain seperti jagung, tebu, dan rumput-rumputan. Pengendalian ulat grayak mencakup tindakan pencegahan seperti penggunaan varietas unggul, rotasi tanaman, dan penggenangan air, serta tindakan kuratif seperti pengumpulan telur atau larva, penggunaan perangkap cahaya, musuh alami, agen pengendali hayati, dan insektisida kimia. Panduan ini dirancang untuk memberikan wawasan yang komprehensif dan solusi praktis dalam mengatasi ancaman ulat grayak pada tanaman padi dan tanaman lainnya.