Produksi jagung di Indonesia mengalami kesenjangan antara potensi hasil dan hasil aktual di lapangan sejak 2 tahun terakhir. Melalui data dari Badan Pusat Statistik Nasional, sepanjang 2022-2023 luas lahan jagung pipilan mengalami penurunan sebanyak 0,28 juta hektare atau 10,03%
Akibatnya, kesenjangan hasil produksi jagung berdampak pada rendahnya performativitas, pemanfaatan lahan yang tidak efisien, serta kesejahteraan petani menurun. Berangkat dari kondisi tersebut, Edufarmers melakukan berbagai riset untuk mengeksplorasi masalah seputar kesenjangan hasil produksi jagung. Selama beberapa bulan penelitian menghasilkan temuan baru sebagai solusi mutakhir bidang pertanian.
Selengkapnya, mari bergabung dalam webinar Knowledge Day 2024: Unlocking Maize Potential and Bridging the Yield Gap untuk mendapatkan solusi inovatif seputar produksi jagung! Jadilah bagian dari diskusi dalam eksplorasi seputar produksi jagung untuk menuju masa depan pertanian berkelanjutan dengan produktivitas tinggi!