Luas permukaan akar adalah besarnya ukuran akar dalam satuan luas area (m2). Tujuan mengukur luas permukaan akar yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai luasan sistem perakaran suatu tanaman dan kemampuannya dalam menyerap air dan unsur hara untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
a. Melakukan kalibrasi alat area meter untuk mengukur luas permukaan akar.
b. Memperoleh data pengukuran luas permukaan akar suatu tanaman pada umur tertentu.
Tim Edufarmers International
Area meter, kertas karton, gunting, alat tulis.
Sampel akar tanaman
Standar Kawat
a. Sebelum mengukur luas permukaan akar, diperlukan membuat standar karton dari kertas karton. Ukuran yang digunakan misalnya 2 x 2 cm, 4 x 4 cm, 6 x 6 cm, 8 x 8 cm dst atau yang lain.
b. Satu per satu karton dengan berbagai ukuran diletakkan di bawah kamera area meter, tombol area meter diposisikan pada posisi area. Lensa diatur hingga fokus, kemudian nilai yang terbaca di monitor dicatat.
c. Setiap standar kawat dibaca 2 kali, yaitu pada posisi tegak dan datar. Angka yang terbaca di monitor untuk ukuran karton yang sama pada posisi tegak dan datar seharusnya memiliki nilai yang sama atau mirip satu dengan yang lainnya.
d. Pengukuran dilakukan untuk semua standar karton yang telah disiapkan. Data hasil pengukuran area karton dimasukkan pada tabel.
e. Dari data tersebut dapat dibuat persamaan linear Y = a + bx masing-masing ukuran diameter kawat, dengan absis (x) adalah luas standar karton dan ordinat (y) adalah nilai yang tertera dalam monitor (nilai terbaca tegak dan datar direrata).
Ukuran Standar Karton (cm2) | Nilai Terbaca di Monitor | |
Tegak | Datar | |
2 x 2 cm (4 cm2) |
|
|
4 x 4 cm (16 cm2) |
|
|
6 x 6 cm (36 cm2) |
|
|
8 x 8 cm (64 cm2) |
|
|
f. Apabila posisi kamera tidak diubah, standar dan persamaan linear yang telah dibuat dapat digunakan terus-menerus. Namun tetap disarankan setiap akan melakukan pengamatan akar dengan area meter, sebaiknya melakukan kalibrasi standar kawat lagi untuk menjaga akurasi data penelitian.
Mengukur Luas Permukaan Akar dengan Area Meter
a. Sampel akar tanaman dipotong menyesuaikan ukuran alas plastik transparan dan layar kamera area meter. Akar dibersihkan dari tanah yang menempel denga air lalu diatuskan, akar selanjutnya dipisahkan dan disebar berdasarkan masing-masing ukuran diameternya. Akar yang disebar tidak boleh saling menumpuk/tumpang tindih.
b. Potongan akar diletakkan di bawah kamera area meter, tombol area meter dipastikan sudah diposisi area. Data dibaca 2 kali yaitu pada posisi tegak dan datar.
c. Apabila sampel akar yang diukur memiliki jumlah yang banyak, maka pengukuran di atas area meter dapat dilakukan berkali-kali hingga sampel akar satu tanaman selesai, kemudian data dapat ditotal setelah dihitung luas proyeksinya.
d. Luas proyeksi akar dihitung menggunakan persamaan linear Y = a + bx karton standar, dengan absis (x) adalah luas proyeksi akar yang dicari dan ordinat (y) adalah angka pengamatan akar yang terbaca di monitor, sehingga luas proyeksi akar (x) dapat diketahui (satuan m2).
e. Luas permukaan akar dapat dihitung dengan rumus:
Alat area meter dan ilustrasi penataan akar di atas alas plastik transparan (Indradewa, 2020)
Mengukur Luas Permukaan akar secara Manual
Metode yang digunakan yaitu Intersection Tennant seperti pada saat mengukur panjang akar total secara manual, sehingga dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
r : jari-jari, dapat dihitung dari diameter akar (diameter akar rata-rata = 2r)
π : 22/7 atau 3,14
Indradewa, D. (2020). Pengamatan Perakaran. Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Minta bantuan Pak Dayat