Nicholas Dwi Chandra
27 September 2024
Cabai ● 5 menit
Nicholas Dwi Chandra
27 September 2024
Cabai ● 5 menit
Air adalah sahabat bagi semua tanaman. Namun, tahukah Sobat Tani bahwa cabai adalah salah satu tanaman yang bersahabat sekaligus bermusuhan dengan musim hujan?
Sobat Tani bisa melihat bahwa siklus naik-turunnya harga cabai di pasaran umumnya tergantung pada musim penghujan dan kemarau. Ternyata, hujan memiliki peran penting dalam mengatur harga cabai. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Bisa dikatakan bahwa tanaman cabai adalah tanaman yang cukup sensitif terhadap perubahan kadar air penyiraman. Dalam kondisi pertanian di lahan terbuka, hal ini berarti tergantung pada curah hujan.
Tanaman cabai menghendaki kadar air dalam tanah sekitar 70% kapasitas lapang. Bila kadar air berlebih seperti pada lahan tergenang, tanaman cabai akan mengalami kondisi stres. Hal ini disebabkan oleh kurangnya akses oksigen pada akar dan memicu kerusakan jaringan pada tanaman. Akibatnya, pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai dapat terganggu dan menyebabkan kerontokan daun.
Lahan cabai tergenang air
Sumber: TvOneNews
Tidak heran, kondisi lahan tergenang selalu menjadi mimpi buruk bagi petani karena dapat menyebabkan kematian tanaman cabai. Kematian dini tanaman cabai dapat menurunkan hasil panen cabai dan pendapatan petani.
Agar menghindari risiko gagal panen akibat hujan berlebih, petani mengatur waktu tanam sedemikian rupa agar tidak mengalami kerugian di waktu mendatang. Itulah alasan mengapa di Indonesia tanaman cabai umumnya ditanam di akhir musim penghujan (Maret-April) atau awal musim kemarau (Mei-Juni).
Selain gangguan pada fotosintesis tanaman cabai, kadar air berlebih juga memicu munculnya berbagai hama dan penyakit. Beberapa di antara hama yang merebak saat musim hujan adalah lalat buah dan ulat buah. Hama tersebut dapat memakan buah cabai sehingga menurunkan hasil panen. Ulat buah juga dapat menyebabkan lubang pada buah yang menjadi tempat perkembangan jamur busuk buah.
Ulat buah
Sumber: benihpertiwi.co.id
Beberapa penyakit yang mungkin muncul akibat musim hujan antara lain seperti layu bakteri, bercak daun, dan serangan jamur Fusarium. Berbeda dengan kedua hama sebelumnya, mikroba penyebab penyakit ini dapat menyerang berbagai bagian tanaman.
Serangan penyakit umumnyua disebabkan oleh kelembapan tinggi yang menjadi kondisi ideal bagi pertumbuhan mikroba organisme pengganggu tanaman (OPT) tersebut. Dalam kondisi berat, penyakit ini dapat menjalar ke seluruh tubuh tanaman dan menyebabkan kematian tanaman.
Layu bakteri
Sumber: flickr.com dan plantpath.ifas.ufl .edu
Itulah alasan di balik gejolak harga cabai pada musim hujan. Agar dapat menjaga hasil panen optimal, Sobat Tani perlu selalu memperhatikan musim tanam cabai yang tepat dan melakukan pemeliharaan secara berkala.
Referensi
Sevirasari, N., et al. (2023). Modul Pembelajaran Praktik Pertanian Terbaik Budi Daya Cabai Merah. Edufarmers International.
Susilawati, et al. (2012). Karakter Agronomi dan Fisiologi Varietas Cabai Merah pada Kondisi Cekaman Genangan. Jurnal Agronomi Indonesia 40(3) : 196 – 203.
Yuniati, S., & Safrudin. (2019). Pengaruh Intensitas Penyiraman Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Rawit (Capsicunfrutescens L.). Jurnal Agriyan 5(2) : 45– 52.
Minta bantuan Pak Dayat