Rosita
15 Oktober 2024
General ● 6 menit
Rosita
15 Oktober 2024
General ● 6 menit
Pasti kalian pernah terpikirkan untuk menanam sebagai sampingan atau sekadar hobi, tetapi bingung harus mulai dari mana, caranya seperti apa dan tidak memiliki luasan lahan yang cukup. Solusi dari itu semua adalah budidaya modern melalui budidaya sayuran hidroponik.
Selain hanya perlu membutuhkan lahan skala kecil, hidroponik juga hanya menggunakan air dan nutrisi sebagai media tanamnya. Ini dia tips dan trik budidaya sayuran hidroponik di rumah saja untuk pemula, tips 5 paling mudah dilakukan:
Ada 4 jenis instalasi hidroponik yang terkenal di Indonesia, meliputi sistem hidroponik wick, sistem rakit apung, hidroponik NFT, dan hidroponik DFT.
Sistem hidroponik wick biasanya memanfaatkan bahan bekas seperti jeriken, boks styrofoam, dan botol. Kelebihan dari sistem wick adalah kemudahan dalam penerapan, biaya rendah, dan efisiensi biaya, sedangkan kekurangan utamanya adalah perlunya pengadukan dan pergantian air nutrisi secara rutin, serta risiko kekurangan oksigen yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Mirip dengan sistem wick, tetapi sistem rakit apung tanpa menggunakan kain flanel. Selain dapat digunakan untuk hidroponik berskala kecil di rumah, rakit apung juga bisa untuk skala besar. Bahan-bahan untuk rakit apung bisa menggunakan netpot, tandon nutrisi, dan styrofoam.
Menggunakan sirkulasi nutrisi dalam aliran tipis, hidroponik NFT mirip film. Tujuannya adalah untuk menyediakan nutrisi, air, dan oksigen secara bersamaan untuk tanaman. Kelebihan NFT mencakup pertumbuhan tanaman yang lebih baik dan cepat, serta tanaman yang lebih seragam karena keseimbangan antara air, nutrisi, dan oksigen. Namun, kekurangan dari sistem ini adalah biaya awal yang relatif tinggi karena penggunaan listrik yang terus-menerus.
Sistem DFT mirip dengan NFT, tetapi DFT menggunakan genangan air dengan ketinggian 4 hingga 5 cm. Berbeda dengan NFT yang menggunakan kemiringan, DFT dirancang sejajar untuk mempertahankan nutrisi dalam keadaan tergenang.
Bagi pemula yang ingin mencoba budidaya sayuran hidroponik sebaiknya bisa mencoba menggunakan jenis instalasi sistem hidroponik rakit apung yang cocok digunakan untuk skala rumahan.
Alat yang dibutuhkan berupa rakitan rakit apung dari styrofoam atau papan apung sebagai media tempat tanaman, ember atau tangki untuk larutan nutrisi (sebaiknya terbuat dari bahan yang tidak mudah terdegradasi), pot kecil yang digunakan untuk menampung media tanam dan bibit, serta TDS meter. Bahan yang digunakan berupa nutrisi hidroponik, media tanam seperti rockwool, arang, atau bahan lainnya yang mendukung pertumbuhan akar, air bersih, dan bibit sayuran.
Lama penyemaian tergantung jenis sayurannya seperti apa dan penyemaian dapat menggunakan rockwool, sekam bakar, atau cocopeat. Penyemaian dengan sekam bakar menghasilkan akar yang panjang, sehingga bisa terkena air langsung tanpa harus menggunakan kain flanel.
Rakit apung disiapkan dan ditempatkan pada wadah nutrisi, media tanam ditempatkan ke dalam netpot, kemudian bibit ditanam. Netpot dimasukkan ke dalam rakit apung, larutan nutrisi dan konsentrasi diatur sesuai kebutuhan dan pertumbuhan tanaman dilakukan pemantauan serta perawatan dengan pengecekan konsentrasi setiap satu minggu sekali.
Panen sebaiknya dilakukan di pagi hari saat suhu lebih sejuk untuk menjaga kesegaran. Setelah dipanen, sayuran harus segera dicuci dengan air bersih dan dikeringkan sebelum disimpan atau dipasarkan. Selain itu, kondisi tanaman lainnya harus diperiksa agar perawatan yang tepat dapat dilakukan untuk siklus selanjutnya.
Nah itu dia tips dan trik budidaya sayuran hidroponik yang mudah dilakukan oleh pemula, selamat mencoba!
Minta bantuan Pak Dayat