
Jagung (Zea mays) merupakan komoditas yang memiliki peran penting dalam sektor pertanian, tidak hanya sebagai bahan pangan, tetapi juga untuk pakan ternak dan industri. Namun, fluktuasi produksi jagung yang semakin tidak stabil dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya penurunan kualitas lahan. Praktik budidaya yang tidak berkelanjutan, seperti penggunaan pupuk kimia berlebihan dan minimnya input organik, telah berkontribusi pada penurunan kesuburan tanah.
Salah satu solusi yang menjanjikan untuk memperbaiki kondisi ini adalah penggunaan biochar. Biochar, bahan kaya karbon hasil pirolisis biomassa, terbukti mampu memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, meningkatkan pH tanah, serta meningkatkan kandungan C-organik, nitrogen, dan fosfor. Selain itu, biochar juga mendukung aktivitas mikroba tanah yang vital bagi kesehatan dan kesuburan tanah.
Dalam penerapannya, aplikasi biochar pada lahan jagung terbukti memberikan dampak positif pada pertumbuhan tanaman, khususnya pada fase vegetatif. Hal ini tercermin dalam peningkatan tinggi tanaman, biomassa, dan bobot kering. Namun, untuk mencapai hasil optimal, aplikasi biochar harus dilengkapi dengan pemeliharaan tanaman yang baik, seperti penyiangan, penyulaman, dan pengendalian hama. Dengan pemeliharaan yang tepat, penggunaan biochar dapat menjadi langkah kunci dalam meningkatkan produktivitas jagung secara berkelanjutan.