Dalam dunia pertanian, pemupukan telah lama dikenal sebagai komponen utama dalam budidaya tanaman, terutama untuk menyediakan unsur hara yang mendukung hasil jagung. Namun, dalam upaya meningkatkan hasil dan kualitas tanaman, biostimulan muncul sebagai tambahan yang berharga. Biostimulan adalah zat atau mikroorganisme yang diaplikasikan pada tanaman, biji, atau rizosfer dengan tujuan merangsang proses alami tanaman, meningkatkan efisiensi penggunaan hara, serta meningkatkan toleransi terhadap stres abiotik. Terdiri dari ekstrak tanaman, mikroorganisme, dan asam humat, biostimulan menawarkan berbagai mekanisme manfaat, termasuk peningkatan penyerapan nutrisi, stimulasi pertumbuhan akar, dan peningkatan aktivitas mikroba tanah. Metode aplikasinya yang meliputi aplikasi daun (foliar), tanah, dan perlakuan biji, memberikan dampak positif pada peningkatan hasil tanaman, dengan peningkatan yang berkisar antara 0,1 hingga 3,7%. Artikel ini adalah panduan lanjutan yang mendalam tentang penggunaan biostimulan dalam budidaya tanaman jagung, menggali lebih jauh tentang cara kerja, jenis-jenis biostimulan, serta manfaatnya untuk mencapai hasil pertanian yang optimal.