Dalam upaya untuk memaksimalkan hasil jagung, penting untuk memahami bahwa perbaikan tidak hanya berfokus pada teknik budidaya, tetapi juga pada proses pasca panen yang memainkan peran krusial dalam kualitas hasil. Proses pengeringan dan penyimpanan jagung sering kali belum dioptimalkan di tingkat petani, yang dapat mempengaruhi mutu jagung secara signifikan. Faktor seperti kadar air, suhu, dan kelembapan selama penyimpanan sangat mempengaruhi kualitas akhir jagung dan berpotensi menimbulkan kontaminasi aflatoksin, yang berbahaya bagi kesehatan. Panduan ini membahas metode pengeringan dan penyimpanan, termasuk teknik modern dan tradisional, untuk memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan petani. Metode pengeringan modern seperti vakum atau microwave dan metode penyimpanan dengan silo hermetis dianggap efektif dalam menjaga kualitas jagung, sementara metode tradisional dapat menjadi alternatif yang ekonomis dan mudah diterapkan. Dengan memahami dan menerapkan teknik-teknik ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya simpan jagung, serta mengurangi risiko kontaminasi.