Artikel ini merupakan panduan lanjutan dalam bidang pertanian, yang secara komprehensif membahas berbagai aspek terkait budidaya jagung di Indonesia, terutama pada lahan kering yang sering menghadapi berbagai tantangan. Jagung adalah salah satu tanaman pangan yang sangat penting di Indonesia, menduduki peringkat kedua setelah beras, dengan produksi terbesar berasal dari provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, produksi jagung di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan rata-rata produksi mencapai 30 juta ton per tahun pada periode 2018-2019. Namun, budidaya jagung di lahan kering sering kali menghadapi berbagai hambatan, seperti erosi dan rendahnya kesuburan tanah, yang dapat mengganggu produktivitas tanaman. Penggunaan tanaman penutup tanah telah terbukti menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah ini, karena tanaman tersebut dapat membantu mengurangi erosi, meningkatkan kandungan bahan organik tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas jagung. Selain itu, penerapan tanaman penutup tanah juga memiliki manfaat tambahan, seperti mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, meningkatkan kesehatan tanah secara keseluruhan, dan mendukung upaya pertanian berkelanjutan. Panduan ini menyajikan informasi lengkap dan strategi efektif untuk membantu petani mengoptimalkan budidaya jagung di lahan kering, guna mencapai hasil yang lebih baik dan mendukung ketahanan pangan nasional.