Jagung merupakan salah satu komoditas pangan utama yang kaya akan karbohidrat, selain padi, dan sering dimanfaatkan baik sebagai konsumsi langsung maupun pakan ternak. Di Indonesia, pada tahun 2024, produksi jagung dan luas panen mengalami kenaikan yang signifikan, masing-masing sebesar 2,47% dan 2,93%. Meskipun peningkatan ini menunjukkan perkembangan yang positif, tantangan besar tetap dihadapi dalam hal kualitas jagung lokal yang masih belum memenuhi standar bahan baku pakan ternak. Selain itu, petani juga menghadapi masalah terkait penyimpanan jagung dalam jangka panjang, yang menyebabkan kerugian akibat serangan hama dan kerusakan.
Sebagai solusi, teknologi penyimpanan seperti silo dapat menjadi pilihan yang tepat. Teknologi silo memungkinkan penyimpanan bahan baku dalam skala besar, dengan sistem pemeliharaan yang menjaga kualitas jagung tetap terjaga dan menghindari kerusakan.
