Penyakit layu fusarium pada tanaman cabai disebabkan oleh jamur patogen Fusarium oxysporum f. sp. yang mampu menyerang berbagai jenis tanaman inang, terutama dari famili Solanaceae. Jamur ini dapat bertahan hidup dalam tanah yang bersifat ringan dan asam, dengan suhu optimal 25-320C. Penyakit ini menyebabkan gejala layu pada tanaman cabai yang awalnya tampak pada daun bagian bawah yang menguning dan kemudian menyebar ke cabang muda dan seluruh tanaman. Penyebaran jamur dapat terjadi melalui benih, tanah, dan air irigasi. Dampak dari serangan jamur ini termasuk penurunan produksi cabai hingga 50% dan kerugian yang meningkat akibat infeksi pada biji yang digunakan sebagai benih. Teknik pengendalian yang dilakukan meliputi penggunaan varietas tahan, perlakuan benih, rotasi tanaman, pengolahan lahan, peningkatan pH tanah, penggunaan pupuk yang tepat, sistem irigasi yang efisien, penggunaan agen pengendali hayati, serta aplikasi fungisida nabati.
Dalam Advanced Guide ini, kami akan membahas teknik-teknik pengendalian yang efektif, mulai dari penggunaan varietas tanaman cabai yang tahan, perlakuan benih yang tepat, rotasi tanaman, hingga strategi pengelolaan lahan yang dapat mengurangi risiko serangan penyakit ini. Kami juga akan mengeksplorasi metode-metode inovatif seperti peningkatan pH tanah, penggunaan pupuk yang sesuai, sistem irigasi yang efisien, serta penerapan agen pengendali hayati dan fungisida nabati untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian Anda.