
Penyakit antraknosa pada tanaman kakao, yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum gloeosporioides, merupakan ancaman serius yang dapat merusak kualitas dan kuantitas hasil panen. Penyakit ini menyerang berbagai bagian tanaman, mulai dari daun, buah, hingga ranting, dan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang lembab dengan suhu yang mendukung pertumbuhan jamur. Gejala infeksi dapat dikenali dengan munculnya bercak coklat pada daun, kerontokan ranting, serta kerusakan pada buah yang dapat memengaruhi kualitas biji kakao.
Dalam artikel ini, kami membahas secara komprehensif tentang penyebab, gejala, serta strategi pengendalian penyakit antraknosa pada kakao. Berbagai langkah pencegahan dan pengendalian baik secara preventif maupun kuratif akan dijelaskan, termasuk penggunaan varietas tahan penyakit, pengaturan jarak tanam, pemangkasan, serta aplikasi fungisida. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini dan langkah-langkah yang tepat, diharapkan petani kakao dapat mengurangi kerugian yang ditimbulkan dan meningkatkan keberhasilan budidaya kakao mereka.