Padi merupakan komoditas pangan utama di Indonesia, mengingat nasi adalah sumber karbohidrat utama bagi sebagian besar masyarakat. Dalam konteks pentingnya padi sebagai sumber karbohidrat yang mengenyangkan dibandingkan komoditas lain, penanganan pasca panen memegang peranan kunci dalam memastikan produktivitas dan kualitas hasil padi yang optimal. Penanganan pasca panen yang kurang tepat dapat mengakibatkan kehilangan hasil hingga 2,13%. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk memahami berbagai teknik pasca panen, termasuk metode pengeringan dan pengemasan gabah sesuai dengan prinsip Good Handling Practices (GHP). Artikel ini merupakan panduan mendalam yang akan membahas teknik-teknik pengeringan, baik tradisional menggunakan sinar matahari maupun modern, serta berbagai metode penyimpanan gabah, seperti sistem curah, kemasan/wadah, dan kemasan kedap udara. Dengan pemahaman yang mendalam tentang faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kualitas padi setelah panen, petani dapat mengoptimalkan hasil panen mereka dan mengurangi kerugian yang mungkin terjadi.