Luas permukaan daun adalah proyeksi daun pada permukaan bidang datar. Tujuan mengukur luas permukaan daun yaitu agar mengetahui kemampuan suatu tanaman dalam berfotosintesis menghasilkan asimilat.
a. Memilih metode pengukuran luas permukaan daun yang efisien dan akurat.
b. Memperoleh data luas permukaan daun suatu tanaman pada umur tertentu.
Tim Edufarmers International
Gunting, penggaris, alat tulis, timbangan analitik, kertas HVS/koran, kertas milimeter block, leaf area meter.
Sampel daun per tanaman
Metode Milimeter Block
a. Metode ini sederhana karena hanya menggunakan kertas milimeter block dan alat tulis untuk menggambar pola. Metode ini cukup efektif digunakan pada daun yang berbentuk sederhana dan teratur, namun membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding metode lainnya, sehingga tidak cukup praktis bila sampel tanaman yang digunakan dalam jumlah banyak.
b. Sampel daun diletakkan di atas kertas milimeter, lalu daun digambar/dijiplak mengikuti pola daun. Jika daun berukuran lebih besar dari kertas, maka daun dapat dipotong lebih kecil agar cukup dengan ukuran kertas, sehingga pengukuran dilakukan beberapa tahap hingga semua sampel daun terukur semua.
c. Luas daun ditaksir berdasarkan jumlah kotak penuh dan yang lebih dari separuh yang terdapat dalam pola daun yang telah digambar, kemudian dapat dikonversi ke cm2 bila 1 kotak berukuran 1 cm x 1 cm.
d. Pendekatan pada metode ini yaitu semua daun memiliki ketebalan yang sama. Luasan pola yang menduduki kurang dari setengah milimeter dapat dieliminir dan bila luasan pola yang menduduki lebih dari setengah milimeter dapat dihitung/ditambahkan dalam pengukuran luas daun dan dihitung sebagai ½ kotak.
e. Selanjutnya seluruh kotak penuh dan kotak setengah dijumlahkan, sehingga dihasilkan luas permukaan daun.
Ilustrasi metode milimeter block
Metode Gravimetri Kertas
a. Metode ini menaksir luas permukaan daun berdasarkan perbandingan berat, sehingga membutuhkan alat timbangan analitik.
b. Dibuat pola dengan luas 10 cm x 10 cm menggunakan kertas koran/HVS, kemudian ditimbang (bobot kertas 100 cm2).
c. Sampel daun diletakkan di atas kertas koran, lalu digambar/dijiplak membentuk replika daun.
d. Replika daun pada kertas dipotong menggunakan gunting mengikuti alur pola, lalu ditimbang bobotnya (bobot replika daun).
e. Luas daun ditaksir berdasarkan perbandingan bobot replika daun dengan bobot total kertas dan luas kertas konversi. Berikut rumus yang digunakan:
Metode Regresi
a. Metode ini lebih efektif dan efisien digunakan untuk jumlah sampel yang banyak atau ukuran daun tidak teratur karena persamaan yang diperoleh dapat digunakan untuk menghitung luas permukaan daun dari pertanaman yang luas dengan jenis tanaman yang sama tanpa memetik daun tanaman.
b. Metode ini menggunakan faktor koreksi terhadap luas daun dengan pengukuran panjang daun (cm), lebar daun (cm), dan data luas permukaan daun dari metode gravimetri (Y). Persamaan regresi linear yang diperoleh dapat digunakan untuk mengukur luas permukaan daun sampel selanjutnya, sehingga hanya diperlukan data panjang dan lebar daun tanpa memetik daun dari tanaman.
c. Jumlah sampel daun yang diambil disesuaikan, semakin banyak akan semakin akurat persamaan yang dihasilkan.
d. Persamaan model regresi linear digunakan untuk menentukan luas permukaan daun (Y), dengan nilai a dan b diperoleh dari rumus:
e. Kesalahan Baku (Standard error) dihitung dengan rumus:
Semakin tinggi nilai Standard error (Se), semakin rendah tingkat akurasi dari persamaan regresi tersebut.
Keterangan:
X : Panjang daun dikali lebar daun
Y : Luas permukaan daun (cm2)
: Jumlah data (panjang daun x lebar daun)
: Jumlah hasil luas permukaan daun metode gravimetri
n : Banyaknya data
Minta bantuan Pak Dayat