Ridho Pardosi
14 Oktober 2024
General ● 6 menit
Ridho Pardosi
14 Oktober 2024
General ● 6 menit
Pertanian cerdas atau biasa disebut dengan Smart Farming merupakan konsep yang memanfaatkan teknologi terbaru untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian. Petani dapat memantau dan mengelola lahan pertanian secara real-time dengan alat-alat seperti Internet of Things (IoT), big data, dan sensor canggih. Hal tersebut memungkinkan petani untuk membuat keputusan yang lebih baik dan cepat guna meningkatkan hasil panen dan mengurangi limbah.
Salah satu implementasi utama Smart Farming adalah penggunaan sensor yang dapat memantau kondisi tanah, kelembaban, dan nutrisi tanaman. Petani dapat menggunakan data real-time untuk mengetahui kapan dan berapa banyak air dan pupuk yang diperlukan tanaman sehingga lebih akurat, dimana hal ini justru berbeda dengan pendekatan konvensional yang bergantung pada estimasi. Bahkan, penggunaan sensor tersebut dapat meningkatkan produktivitas tanaman hingga 20%, menurunkan penggunaan pupuk dan pestisida sebanyak 10% dan meningkatkan efisiensi penggunaan air sebanyak 30%.
Pengelolaan irigasi otomatis juga dapat menggunakan teknologi Internet of Things (IoT). Sistem irigasi IoT hanya dapat berfungsi saat tanah kekurangan air sehingga dapat mengurangi permborosan terlebih didaerah yang rawan kekeringan. Bahkan, penerapan irigasi cerdas ini dapat mengurangi konsumsi air hingga 30% sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan petani dimasa depan.
Selain itu, Smart Farming juga menawarkan cara untuk mengawasi dan mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Petani dapat memantau lahan dari udara melalui drone yang dilengkapi dengan sensor multispektral sehingga dapat mengurangi kerugian dengan mengidentifikasi tanda-tanda awal serangan hama. Penggunaan drone sebagai pengganti metode konvensional untuk pembasmian hama menawarkan banyak keuntungan, termasuk waktu yang lebih efisien, pelatihan teknologi, dan akurasi penyemprotan.
Selain efisiensi dan produktivitas, Smart Farming juga membantu dalam keberlanjutan lingkungan. Dampak negatif terhadap ekosistem dapat diminimalkan dengan pengelolaan sumber daya yang lebih baik. Bahkan, teknologi Smart Farming dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 20%. Penggunaan pestisida yang lebih tepat dapat dicapai melalui pendekatan yang lebih berbasis data sehingga dapat mengurangi residu kimia pada tanaman dan menjaga kesehatan ekosistem. Implementasi teknologi pertanian pintar selain meningkatkan hasil dan efisiensi juga dapat mengurangi over-farming yang dapat merusak tanah. Petani dapat meningkatkan penggunaan lahan, mengurangi deforestasi, dan melindungi biodiversitas dengan memantau kondisi lahan secara real-time.
Oleh karena itu, nyatanya penggunaan data real-time dari Smart Farming telah memberikan dampak positif kepada para petani dalam mengelola lahan pertanian. Dengan menggunakan teknologi pintar seperti sensor, drone, dan analisis big data, petani dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian dengan tetap mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Smart Farming dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan beradaptasi terhadap tantangan masa depan, seperti peningkatan kebutuhan pangan global dan perubahan iklim. Sektor pertanian dapat memenuhi tantangan ini dan memastikan keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi mendatang dengan memanfaatkan teknologi cerdas.
Referensi:
Abrara, A., & Tukino. (2023). Pengembangan Sistem Pengontrolan Irigasi Cerdas dengan Teknologi Internet of Things (IoT). Prosiding Seminar Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (SNISTEK): 285-293.
Alam, M. C., Satriya. B. A., Putri D. P., & Edy, K. (2023). Inovasi Pertanian dalam Penyemprotan Pestisida dengan Drone untuk Tanaman yang Sehat dan Aman di Area Persawahan Desa Musir Lor Kecamaan Rejoso Kabupaten Nganjuk. Jatimas: Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat 3(2): 143-151.
Esri Indonesia. (2020). Penggunaan SIG Dalam Digitalisasi Pemantauan Lahan. https://esriindonesia.co.id/id/news/penggunaan-sig-dalam-digitalisasi-pemantauan-lahan.
Media Indonesia. (2024). Climate Smart Agriculture Dijadikan Solusi Tekan Emisi Gas Rumah Kaca. https://mediaindonesia.com/ekonomi/653068/climate-smart-agriculture-dijadikansolusi-tekan-emisi-gas-rumah-kaca.
Rachmawati, R. R. (2020). Smart Farming 4.0 Untuk Mewujudkan Pertanian Indonesia Maju, Mandiri, Dan Modern. Forum Penelitian Agro Ekonomi 38(2): 137-154.
Minta bantuan Pak Dayat