Preloader Logo

Pertanian Ramah Lingkungan dengan Pestisida Nabati Mimba

Cover Article

Sobat Tani pasti sudah tidak asing dengan istilah pertanian ramah lingkungan. Pertanian ramah lingkungan adalah sistem pertanian yang berkelanjutan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, memperbaiki kualitas tanah serta menjaga kelestarian lingkungan. Indonesia dengan keanekaragaman hayatinya memiliki banyak potensi yang belum banyak digali dan dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya adalah pemanfaatan mimba sebagai pestisida nabati yang ramah lingkungan.

Tanaman mimba

Tanaman Mimba
Sumber: shutterstock

Tanaman mimba (Azadirachta indica A. Juss) merupakan tanaman jenis perdu yang pertama kali ditemukan di daerah Hindustani, Madhya, Pradesh India. Persebarannya di Indonesia diperkirakan sejak tahun 1500 dan daerah utama penanamannya di Pulau Jawa. Pohon mimba memiliki ciri fisik batang lurus pendek yang sebagian besar ditumbuhi dahan, kulit batangnya tebal dan beralur. Daun mimba berbentuk lonjong bergerigi, daun majemuk 7-17 pasang dan remasan daunnya pahit. Tanaman mimba mengandung azadirachtin, salanin, meliatriol, nimbin dan nimbidin. Bahan aktif tersebut cukup efektif untuk mengendalikan beberapa jenis hama seperti ordo orthodoptera (belalang), homoptera (kepik), coleoptera (kumbang) dan lepidoptera (ngengat). Cara kerja pestisida nabati ini dengan mempengaruhi pertumbuhan, daya makan, reproduksi dan oviposisi.

Mimba sebagai Pestisida Nabati yang Ramah Lingkungan

Pestisida nabati adalah pestisida yang berbahan dasar alami dan bahan aktifnya berasal dari tanaman untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit pada tanaman. Kandungan bahan alami dalam pestisida nabati lebih ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu yang berbahaya bagi tanaman dan lingkungan. Penggunaan pestisida nabati dapat menjadi pilihan untuk mencegah resistensi hama dan ledakan hama sekunder serta serangan organisme bukan sasaran akibat dari penggunaan pestisida sintetik yang tidak bijaksana. Pada penelitian terdahulu yang telah meneliti efektivitas pestisida nabati mimba, menunjukkan bahwa kandungan anti bakterial dan insektisidal dapat mengendalikan organisme pengganggu tanaman pada kegiatan budidaya tanaman.

Pengolahan Daun Mimba sebagai Pestisida Nabati

Sobat Tani tertarik untuk membuat pestisida nabati dari tanaman mimba? Simak langkah-langkah di bawah ini untuk pembuatan pestisida nabati dari tanaman mimba. Bagian dari tanaman mimba yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah biji dan daunnya, akan tetapi kali ini kita akan membuat pestisida nabati berbahan dasar daun mimba. Bahan yang digunakan adalah daun mimba segar, air, lengkuas dan sereh. Lengkuas dan sereh berfungsi sebagai bahan tambahan senyawa aromatik dan tidak disukai oleh organisme pengganggu tanaman. Alat yang perlu Sobat Tani persiapkan antara lain pisau, alat penumbuk, timbangan, saringan dan ember. Setelah bahan dan alat tersedia langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut:

1. Daun mimba segar, lengkuas dan sereh disiapkan dengan perbandingan 4:3:3 (kg per 10 liter air)

2. Daun mimba segar, lengkuas dan sereh dipotong kecil-kecil untuk mempermudah proses penumbukan.

3. Potongan daun mimba segar, lengkuas dan sereh kemudian ditumbuk dengan ditambahkan 10 liter air. Pemberian air dapat dilakukan secara bertahap.

4. Setelah proses ekstraksi selesai, larutan pestisida dibiarkan selama 24 jam. Setelah 24 jam, larutan pestisida disaring dan dimasukkan ke dalam botol untuk mempermudah penyimpanan.

5. Pestisida nabati siap digunakan dengan disemprotkan pada tanaman sore atau pagi hari.

Keunggulan dan Kelemahan Pestisida Nabati Mimba

Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan pestisida nabati mimba ini Sobat Tani. Pengendalian hama menggunakan pestisida nabati, selain ramah lingkungan, cara kerja dari pestisida ini juga spesifik, yang artinya hanya menyasar pada target hama tertentu, sehingga aman bagi manusia dan ternak, tidak menimbulkan resistensi dan dapat digunakan beberapa saat menjelang panen. Adapun kekurangan dari pestisida nabati ini antara lain kurang ekonomis karena diperlukan aplikasi yang berulang agar mencapai efektivitas pengendalian yang maksimal.

Setelah paparan di atas, kira-kira Sobat Tani tertarik untuk mencoba membuat pestisida nabati di rumah?

Minta bantuan Pak Dayat