
Produksi jagung nasional terus didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan, pakan, dan industri, namun tantangan keterbatasan lahan subur menuntut strategi budidaya yang lebih adaptif. Salah satu upaya yang semakin relevan adalah pemanfaatan lahan di wilayah dengan curah hujan tinggi. Meskipun memiliki potensi yang besar, budidaya jagung di daerah beriklim basah memerlukan pendekatan khusus untuk mengatasi masalah genangan, aerasi tanah, serta meningkatnya tekanan organisme pengganggu tanaman.
Panduan ini disusun untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai teknik budidaya jagung yang efektif di wilayah dengan curah hujan lebih dari 2000 mm per tahun. Mulai dari pemilihan varietas, pengolahan tanah yang tepat, hingga manajemen waktu tanam dan pemupukan, setiap aspek dijabarkan berdasarkan prinsip agronomi yang adaptif terhadap kondisi kelembapan tinggi. Kami berharap panduan ini dapat menjadi referensi praktis bagi petani, penyuluh pertanian, serta pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan produksi jagung di lahan basah secara berkelanjutan.