Tanaman cabai merupakan komoditas hortikultura penting di Indonesia, namun masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitasnya. Artikel ini mengulas berbagai pola tanam untuk tanaman cabai, termasuk monokultur (single row, twin row, triple row) dan polikultur (tumpang sari, tumpang gilir), serta menganalisis pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola tanam terbaik adalah polikultur, terutama tumpang sari, yang mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi lahan, dan mengurangi risiko serangan hama dan penyakit. Rekomendasi ini memiliki implikasi penting bagi petani dalam mengoptimalkan produksi cabai secara berkelanjutan di Indonesia.
Panduan ini menyajikan ulasan komprehensif tentang berbagai pola tanam yang dapat diterapkan pada tanaman cabai, termasuk metode monokultur (single row, twin row, triple row) dan polikultur (tumpang sari, tumpang gilir). Melalui analisis mendalam, kami mengkaji pengaruh masing-masing pola tanam terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman cabai.
