Antraknosa merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman cabai di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum sp. dan mampu menyebabkan kerugian produksi hingga 50-100%. Gejala penyakit antraknosa pada cabai dapat diidentifikasi dengan adanya lesi berbentuk bulat berwarna coklat kehitaman pada bagian tanaman, baik daun, batang, dan buahnya.
Apabila serangan menjadi parah, tindakan kuratif dan pengobatan perlu dilakukan untuk mengurangi dampak kerusakan dan mencegah penyebaran penyakit. Tindakan kuratif yang umum diakukan adalah penggunaan agen pengendali hayati dan aplikasi fungisida nabati maupun sintetis atau kombinasi keduanya. Panduan ini mencakup metode pengendalian yang efektif, mulai dari penggunaan agen pengendali hayati hingga aplikasi fungisida nabati dan sintetis, serta kombinasi dari kedua metode tersebut.
