Ulat grayak (S. litura) merupakan hama utama pada pertanaman cabai dan dapat menyebabkan gagal panen. Ulat grayak memiliki siklus hidup berkisar antara 28-34 hari bergantung pada jenis inangnya. Hama ini bersifat polifag dan memiliki lebih dari 40 jenis tanaman. Gejala serangan ulat grayak pada tanaman cabai umumnya adalah daun berlubang secara tidak beraturan dan pucuk tanaman dalam keadaan rusak. Jika intensitas serangan hama tinggi, maka daun-daun tanaman akan menjadi gundul dan tersisa tulang-tulang daun saja. Pengendalian hama ulat grayak yang dapat dilakukan meliputi penggunaan varietas tahan, rotasi tanam, penggunaan mulsa, sanitasi lahan, penggunaan musuh alami, aplikasi insektisida serta monitoring hama secara rutin.
Panduan ini akan memberikan berbagai strategi pengendalian ulat grayak yang efektif, mulai dari penggunaan varietas tahan, rotasi tanam, penggunaan mulsa, sanitasi lahan, pemanfaatan musuh alami, hingga aplikasi insektisida. Selain itu, monitoring hama secara rutin juga akan dibahas sebagai langkah penting dalam mencegah kerusakan yang lebih parah. Kami berharap panduan ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat dalam upaya pengendalian ulat grayak, sehingga petani dapat meningkatkan hasil panen cabai mereka dan mengurangi kerugian akibat serangan hama.