Hama penggerek batang padi (Scirpophaga spp.) merupakan ancaman serius bagi produksi padi di Indonesia. Berdasarkan penelitian, hama ini termasuk dalam ordo Lepidoptera dan famili Noctuidae dan Pyralidae. Siklus hidupnya bervariasi antara 39 hingga 58 hari, dengan preferensi aktivitas di malam hari. Gejala serangan pada fase vegetatif dikenal sebagai sundep, sementara pada fase generatif disebut beluk. Tanaman padi dan tebu menjadi inang utama bagi hama ini. Serangan hama penggerek batang padi dapat menyebabkan kerugian signifikan dalam produksi padi, mencapai 5-10%. Untuk mengendalikan serangan hama ini, petani dapat mengadopsi tindakan pencegahan seperti penggunaan varietas tahan, pengaturan pola tanam, rotasi tanam, sanitasi lahan, pengumpulan telur hama, dan penggenangan air. Selain itu, tindakan kuratif seperti penggunaan perangkap lampu, pembakaran jerami, penggunaan musuh alami, aplikasi insektisida nabati, dan monitoring secara teratur juga diperlukan untuk mengurangi populasi hama penggerek batang padi dan meminimalkan kerugian pada hasil panen padi.
Panduan ini disusun untuk membantu para petani dalam mengendalikan serangan hama penggerek batang padi melalui berbagai metode pencegahan dan tindakan kuratif. Metode pencegahan meliputi penggunaan varietas padi tahan hama, pengaturan pola tanam, rotasi tanam, sanitasi lahan, pengumpulan telur hama, serta penggenangan air. Selain itu, tindakan kuratif seperti penggunaan perangkap lampu, pembakaran jerami, penggunaan musuh alami, aplikasi insektisida nabati, dan monitoring secara teratur juga diperlukan untuk mengurangi populasi hama ini dan meminimalkan kerugian pada hasil panen.