Dalam penyakit tungro pada tanaman padi, terdapat dua jenis virus penyebab utama, yaitu Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dan Rice Tungro Spherical Virus (RTSV), yang ditularkan oleh serangga vektor wereng hijau (Nephotettix virescens). Penyebaran penyakit ini didukung oleh kondisi ideal seperti, pola pertanaman monokultur padi, suhu antara 20-300C, dan kelembapan rata-rata 59-63%. Gejala penyakit meliputi, stunting tanaman, perubahan warna daun menjadi kuning atau oranye, dan pembentukan bulir padi yang kosong. Dampak kerusakan yang dihasilkan mencakup penurunan kualitas tanaman, kehilangan hasil panen hingga 100%, dan kerugian ekonomi sebesar 5-10%. Pengendalian penyakit tungro dapat dilakukan melalui tindakan pencegahan seperti penggunaan varietas tahan, rotasi tanaman, dan pengaturan jarak tanam, serta tindakan kuratif seperti sanitasi sumber inokulum, penggunaan musuh alami seperti serangga predator, dan aplikasi agen pengendali hayati.
Panduan ini disusun dengan tujuan memberikan pemahaman mendalam tentang penyakit tungro, strategi pengendalian yang efektif, dan langkah-langkah praktis untuk meminimalkan dampaknya terhadap produksi padi. Semoga panduan ini bermanfaat bagi para praktisi pertanian dan peneliti yang peduli terhadap keberlanjutan pertanian padi di masa depan.